6 Terapi Pijat yang Mudah Ditemukan di Indonesia. Stres Hilang!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Rr. Rizki Arinda Demia Larasati
Terapi pijat bisa membantu mengatasi keluhan kesehatan Anda - AlteaCare | Foto: Racool_studio/Freepik

Terapi pijat bisa membantu mengatasi keluhan kesehatan Anda - AlteaCare | Foto: Racool_studio/Freepik

Selasa, 02 Mei 2023

Pijat dapat membuat tubuh kita terasa "lebih enteng" dan segar. Jika ingin tubuh jadi lebih relaks, ada beberapa jenis terapi pijat yang bisa Anda pilih.

Setiap jenis pijatan tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Baik dari cara memijat, minyak yang digunakan, hingga area tubuh yang menjadi fokus pijatan.

Pijatan dapat membantu Anda mengatasi berbagai masalah. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • nyeri punggung
  • nyeri leher
  • osteoartritis (nyeri persendian akibat kerusakan tulang rawan)
  • sakit kepala
  • fibromialgia (rasa nyeri sekujur tubuh)

Tidak hanya untuk kebugaran jasmani, pijatan juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental, lo!

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine menyebut bahwa orang yang menderita gangguan kecemasan dan depresi, dapat merasa lebih baik setelah menerima pijatan. Gejala stres yang mereka rasakan pun dapat berkurang atau lebih terkendali.

Lalu, di antara beragam jenis terapi pijat, manakah yang paling ampuh atasi gangguan kesehatan dan mudah ditemui di Indonesia? Cek, daftarnya di bawah ini, ya!

6 Jenis Terapi Pijat untuk Kesehatan

Jika badan sedang pegal-pegal atau otak sedang banyak pikiran, coba sesekali pergi ke tempat pijat. Berikut adalah beberapa jenis terapi pijat untuk kesehatan yang bisa ditemukan layanannya di Indonesia.

1. Pijat Refleksi

Pasti Anda sudah tidak asing dengan jenis pijat satu ini. Di kota besar ataupun kecil, banyak tempat yang menyediakan layanan pijat refleksi.

Ciri khas dari pijat refleksi adalah menekankan pijatan pada satu titik di setiap bagian tubuh, baik itu tangan, kepala telapak kaki, perut, dan lain-lain.

Sejumlah pakar percaya bahwa tekanan yang dilakukan oleh terapis mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga kita bisa lebih relaks.

Menurut penelitian yang dimuat di Journal of Traditional and Complementary Medicine, pijat refleksi terbukti dapat mengurangi rasa nyeri punggung. Bahkan, sering digunakan sebagai terapi pada pasien penderita stroke, sklerosis, asma, dan diabetes.

Buat Anda yang kerap merasakan sakit kepala saat bekerja, pijat refleksi juga cocok untuk mengurangi ketegangan pada kepala, lo!

2. Terapi Pijat Hot Stone

Keunikan jenis pijat ini adalah penggunaan menggunakan hot stone atau batu panas untuk memijat tubuh. Penggunaan batu tersebut diyakini dapat memberikan tekanan lebih dalam saat memijat.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pijatan menggunakan batu panas ini sangat efektif untuk meredakan stres, gangguan kecemasan, dan ketegangan otot.

Tidak hanya itu, menurut Journal of Research in Medical Sciences, pijat hot stone juga ternyata sangat baik untuk orang yang memiliki gangguan ginjal. Biasanya, orang yang memiliki gangguan ginjal akan sulit untuk tidur. Nah, pijatan ini bisa membuat tubuh jadi lebih relaks, sehingga jadi lebih mudah tidur.

3. Pijat Myofascial

Meski kedengarannya mirip, myofascial bukan berasal dari kata "facial", ya! Area yang dipijat pun bukan di sekitar wajah.

Kata "myofascial" di sini merujuk pada fascia, jaringan yang mengikat sejumlah organ penting, mulai dari pembuluh darah, tulang, dan otot.

Selama sesi, terapis akan mencari area pada tubuh Anda yang terasa kaku. Lalu, terapis akan memberikan tekanan pada area tersebut.

Pijatan ini akan mengendurkan otot-otot yang kaku sehingga jadi lebih lentur. Selain itu, dengan meregangkan otot, pijat myofascial juga dapat membantu Anda menghilangkan rasa sakit di beberapa area tubuh.

4. Pijat Shiatsu

Pijat tradisional asal Jepang ini juga jadi salah satu favorit orang Indonesia. Ciri khas terapi ini adalah tidak menggunakan minyak atau losion saat terapis memijat.

Lalu, terapis juga menggunakan jari, telapak tangan, hingga siku untuk menekan sejumlah titik pada tubuh. Penekanan ini dipercaya dapat menyeimbangkan energi tubuh.

Biasanya, pijat shiatsu digunakan untuk meredakan rasa nyeri pada kepala dan punggung. Bahkan,penelitian yang dimuat di jurnal BMC Complementary Medicine Therapies, menyebut bahwa pijat shiatsu dapat membantu mengatasi masalah mual dan muntah-muntah.

5. Pijat Aromaterapi

Pijat aromaterapi adalah jenis pijat dengan menggunakan minyak esensial yang terbuat dari bahan alami, semisal biji-bijian atau bunga. Sekali mencoba, Anda pasti ingin lagi mencoba terapi ini.

Selain mendapat pijatan, kita juga akan menghirup aroma wangi menyegarkan selama sesi terapi. Aroma yang berasal dari minyak esensial ini diyakini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat.

Hal inilah yang diyakini oleh sejumlah pakar, menjadi penyebab meredanya gejala kecemasan setelah terapi. Selain itu, efek aromaterapi juga akan membuat tubuh jadi lebih relaks.

6. Pijat Tradisional Bali

Salah satu pijat tradisional Indonesia yang terkenal di kalangan turis mancanegara adalah pijat tradisional Bali. Ciri khas terapi satu ini adalah gerakan tekanan, goyangan, dan tarikan pada otot-otot tubuh.

Selain itu, terapis juga akan menggunakan minyak esensial selama sesi yang dapat membuat pikiran kita menjadi tenang.

Sejumlah pakar percaya, bahwa pijat tradisional Bali ini dapat mengatasi beberapa gangguan kesehatan, misalnya nyeri sendi, jaringan otot yang rusak, meredakan stres, dan melancarkan aliran darah.

***

Itulah beberapa jenis terapi pijat yang ampuh membuat tubuh relaks dan mudah ditemukan di Indonesia.

Sementara jika Sobat Altea membutuhkan terapi lanjutan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental, coba gunakan fitur Emotional Healing di aplikasi AlteaCare saja!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan bicara dengan konselor psikologis!

Sumber:

  • National Center for Complementary and Integrative Health. Diakses pada Maret 2023. Massage Therapy for Health: What the Science Says
  • Patricia A Sharpe, Harriet G Williams, Michelle L Granner, dan James R Hussey. (2007). A randomised study of the effects of massage therapy compared to guided relaxation on well-being and stress perception among older adults. 15(3):157-63
  • Nurul Haswani Embong, Yee Chang Soh, Long Chiau Ming, dan Tin Wui Wong. (2015). Revisiting reflexology: Concept, evidence, current practice, and practitioner training. Journal of Traditional and Complementary Medicine, 5(4): 197–206
  • Healthline. Diakses pada Maret 2023. Reflexology 101
  • Healthline. Diakses pada Maret 2023. What Are the Health Benefits of a Hot Stone Massage?
  • Haleh Ghavami, et al. (2019). Impact of hot stone massage therapy on sleep quality in patients on maintenance hemodialysis: A randomized controlled trial. Journal of Research in Medical Sciences, 24: 71.
  • Natural Body. Diakses pada Maret 2023. Different Types of Massage
  • Nicola Robinson, Ava Lorenc, dan Xing Liao. (2011). The evidence for Shiatsu: a systematic review of Shiatsu and acupressure. BMC Complementary Medicine Therapies, 11: 88
  • Hiroko Kuriyama, et al. (2005). Immunological and Psychological Benefits of Aromatherapy Massage. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2(2): 179–184
  • Only My Health. Diakses pada Maret 2023. Balinese massage: Technique and Benefits Of This Relaxing Therapy
0 Disukai
0 Komentar